20171030

PANTAI OETUNE : GURUN PASIR YANG PANAS MENGGODA!

Dan, kembalilah kita ke sini. Kali kedua. Pantai yang terkenal dengan gurun pasirnya. Kalau dulu, kita ke sini dengan menggunakan motor dengan kondisi mendung saat tiba di lokasi. Sedangkan sekarang, kita dengan teman yang lebih banyak. Dan juga suasana sangat panas. Sangat. Dan, sangat panas. (Udah ga tau mesti mendeskripsikan panasnya seperti apa)
Gurun pasir ala Pantai Oetune, Nusa Tenggara Timur.

Pantai Oetune terletak di Tuafanu, Kualin, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Kalau dari Kota Kupang menuju lokasi kurang lebih 2,5 sampai dengan 3 jam. Tenang saja, kondisi jalan sangat aman. Mulus. Sudah beraspal sampai depan gerbang Pantai Oetune.

Saat memasuki gerbang Pantai Oetune, akan langsung terlihat lopo-lopo yang berjejer. Aku masih ingat, dulu hanya ada sedikit lopo dengan kondisi kurang terawat. Namun sekarang, sudah banyak lopo-lopo baru dengan gaya lebih modern. Bahkan lopo yang lama juga sudah diperbaiki atapnya. Tentu saja gratis. Toilet juga sudah bertambah, ada yang dikelola masyarakat lokal di sana dan ada juga Dinas PU.

20171024

AIR TERJUN OENESU : KESEJUKAN DI TENGAH KOTA YANG PANAS

Entah ini sudah yang keberapa kali ke tempat ini. Dan orang-orang yang diajak jalan ke sini udah gonta-ganti. Dari yang jalanan super jelek (sekarang sudah bagus), belum ada toilet yang bersih (sekarang sudah bagus dan terawat), dulu sering ada ulat tikar jumbo-jumbo (sekarang lagi nggak nampak), dan sekarang juga sudah ada bapa-mama yang berjualan (favorit : ubi goreng cocol sambal). Enak!!!
Air Terjun Oenesu (bagian tingkat pertengahan)
Air Terjun Oenesu terletak di Kelurahan Oenesu, Kecamatan Kupang Barat, Nusa Tenggara Timur. Jarak tempuh dari Kota Kupang hanya 30 menit. Sebagian besar pasti mengatakan kalau Kupang sangat panas dan gersang. Sepertinya anggapan itu akan berubah kalau sudah ke sini.

20171023

PULAU SEMAU : MENGASINGKAN DIRI KE PANTAI-PANTAI CANTIK DI PULAU MISTIK


Kata mama, jangan deh main-main ke Pulau-pulau gitu. Naik perahu kecil atau apalah gitu. Mungkin karena saya sempat cerita sewaktu jalan-jalan di pulau-pulau di Alor, sailing dengan perahu kecil, dengan ombak yang w-o-w. Beda dengan waktu di Labuan Bajo, tiga hari di lautan dengan kapal besar, walau kadang ombaknya masih bikin agak pusing. Yah, mau gimana lagi, Nusa Tenggara Timur kan terdiri dari pulau-pulau, dan itu lah yang bikin cantik!
 
Pantai Otan, Pulau Semau - Kabupaten Kupang - Nusa Tenggara Timur

Kali ini kita jalan-jalan masih di Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur. Hanya saja, lokasinya bukan di daratan Timor, melainkan di Pulau kecil di seberang Kupang. Namanya Pulau Semau. Orang-orang mengatakannya sebagai pulau mistik dan angker. Sebaiknya jangan berkata kasar, tidak melakukan hal-hal yang aneh, tidak buang air kecil sembarangan atau juga tidak mandi di laut jika tidak diijinkan penduduk setempat. (Lebih jelasnya baca disini)

Kita meluncur pagi-pagi ke Pelabuhan Bolok (Map Pelabuhan Bolok). Tiba jam 7.30 WITA dan bergegas membeli tiket kapal Feri. Menyebrang menuju Pelabuhan Hansisi hanya sebentar, tidak sampai 1 jam. Dan, ketika tiba di Pulau Semau, suasana benar-benar berbeda. Situasi jalan yang berbatu dan berdebu, pohon-pohon sepanjang kiri kanan yang mulai agak menghijau, dan tentu saja tidak ada papan penunjuk jalan. Kalau istilah teman sih pakai saja GPS (Gunakan Penduduk Setempat). Memang saat turun dari Kapal, suasana riuh orang-orang masih ada, dan memang ramai. Tetapi, saat sudah memasuki pulau lebih dalam, suasana semakin sepi. Jadi bagaimana solusi GPS bisa dijalankan?

20171016

PANTAI BATU BAO (TESABELA) : Jauh dari kebisingan dan polusi

Hello! Masih suka berpetualang? Butuh piknik? Masih ingin jalan-jalan dan foto-foto? Ayo ke sini!

Hello, ini K-A-M-I !!!

Salah satu pantai yang bisa kalian kunjungi, yang terletak di Desa Tesabela - Kecamatan Kupang Barat - Kabupaten Kupang, tidak jauh dari kota Kupang. Namanya Pantai Batu Bao. Pantai ini terletak di desa Tesabela, desa dengan nuansa yang sangat alami, banyak pepohonan, warga yang ramah, dan jalan aspal yang masih bagus. Mata pencaharian penduduk selain sebagai nelayan, juga dengan berladang/kebun, terlihat dari pekarangan/ladang mereka yang menghijau ditanami berbagai sayur. Selain itu ternak babi juga sepertinya dilakukan oleh kebanyakan penduduk, dan ada juga budidaya rumput lautnya.

Beberapa kawanan babi yang berlarian menjauh.
Tiba di pantai Batu Bao, kita sudah disambut oleh babi-babi kecil yang mencari makan di sepanjang pesisir pantai. Pantai dengan pasir putih kecoklatan dengan tekstur padat. Garis pantai yang jauh. Terkesan pantai ini termasuk pantai yang landai. Juga terdapat banyak bakau di bagian kiri pantai. Pemukiman rumah penduduk sepanjang jalan menuju pantai hingga tepat menghadap pantai. Perahu-perahu nelayan berjejer, baik di pesisir, juga di tengah laut. Langit biru berawan putih tebal. Matahari lumayan terik. Dan sangat sepi. Senyap. Nyaman. Jauh dari yang namanya polusi.

20170913

PANTAI INOKIU : Ayo Lihat Bintang Laut!!!

Sudah lama gak pernah lihat bintang laut. Kalau dulu ada beberapa pantai di Sanur dekat rumah yang banyak bintang lautnya. Kadang di Pantai Duyung (Hyatt) atau di Pantai Indah (Parigata/Batu Jimbar). Namun terakhir kali ke sana sudah gak kelihatan lagi. Mungkin ada, namun jarang. Kadang terpikir aja, gimana jadinya kalo beberapa tahun lagi benar-benar tidak lagi ada di sana. Bagaimana anak cucu nanti bisa tau yang namanya bintang laut. Kalau bulu babi masih banyak bisa ditemukan. Nah, bintang laut ini, susah banget nyarinya.
 


20170828

FATUBRAUN dan PANTAI TERES : Dua keindahan dalam sekali pandang

Minggu pagi, bangun kesiangan, tanpa persiapan, dan jadilah sejadi-jadinya kita (baca : aku dan suami) pergi jalan-jalan. Bayangkan, ketika bangun jam 6.15 pagi dan suami langsung nanya “jadi mo pi ko?” (jadi mau keluar gak?).
“Ya ya ya!” Tentu saja. Kapan lagi?


Masih di Nusa Tenggara Timur. Kali ini di Kabupaten Kupang, tepatnya di kecamatan Amarasi Selatan. Fatubraun dan Pantai Teres, merupakan objek wisata yang patut dikunjungi kalau sedang ada di Nusa Tenggara Timur. Fatubraun merupakan batu yang menjulang tinggi menyerupai gunung. Berlatar belakang langit biru dengan pantai Teres yang indah. Objek ini sudah mulai terekspose dan digemari, hanya saja belum ada ulasan yang detail dan maps pun belum mencapainya.
Lokasi puncak tebing Fatubraun mudah diakses dengan berjalan kaki dari tempat parkir motor. Jalur mendaki sudah diisi kayu-kayu sebagai penyangga samping. Tebing batu berukuran besar juga aman untuk dilalui. Hanya saja mesti waspada dengan angina kencang dan hati-hati ketika menuju puncak. Deretan pantai Amarasi dapat terlihat jelas dari sini.

20170815

Menyusuri Lika-liku Jalan PANTAI BALI KUPANG

Kali ini ayo kita jalan-jalan ke Pantai Bali. Eits, ini masih di Nusa Tenggara Timur. Namanya Pantai Bali Kupang atau Pantai Baliana.
Pantai Baliana/Bali Kupang
Jujur saja, pantai ini belum pernah kita kunjungi. Hanya bermodalkan google map. Dan, as always, hanya kita berdua. Saya dan suami. Teman-teman yang doyan jalan lagi ada kesibukan masing-masing. Alhasil, yah syukur-syukur gak tersesat deh.

Pantai Bali Kupang atau Pantai Baliana ini terletak di Kuanheum, Kupang Barat. Kalau saya dan suami singkat saja menyebutnya di “Bolok”. Kalau mau tau tentang pantai ini, search di google saja belum cukup. Tidak banyak yang bisa kita ketahui. Mungkin belum ada yang detail mengulas salah satu pantai pasir putih yang indah ini.

20170814

PANTAI BATU BURUNG (PANTAI OEBALI) : Sebuah Perjuangan dan Doa


Pantai Batu Burung dengan bebatuan yang menakjubkan.
 Masih di Nusa Tenggara Timur, kali ini rencana dadakan kita adalah menuju sebuah Pantai yang terletak di Desa Oebali, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang. Katanya pantai ini disebut Pantai Batu Burung karena banyak burung camar yang bertengger di bebatuan pinggir pantai. Namun saat ke sana, pantai dalam kondisi sepi, tidak tampak burung camar (memang belum tau wujud burung camar seperti apa) dan tidak menemukan warga setempat yang dapat ditanya tentang hal itu. Kalau menurutku, Batu Burung itu mencerminkan sebuah batu dari sekian banyak bebatuan pinggir pantai yang mirip dengan kepala burung. Ada rerumputan/sejenisnya yang tumbuh di atas batu tersebut. Terkesan seperti kepala burung. Unik banget!

Kenapa jalan-jalan kali ini adalah sebuah Perjuangan dan Doa?
Pertama, kita, yang berarti di sini adalah saya dan suami. Hanya berdua. Dan dengan motor matic kesayangan kita tentunya.
Kedua, kita belum tau kondisi jalan/arah pastinya, dan hanya berharap kepada petunjuk dari blog orang yang kita baca beberapa jam sebelumnya. Juga, kita memang berangkat lebih awal, yakni jam 2 siang dari tengah kota Kupang. Perjuangan banget di tengah teriknya matahari.
Ketiga, setengah perjalanan dengan kondisi jalan yang cukup parah. Tidak ada bengkel sepanjang jalan percabangan Tablolong, sehingga selalu berdoa agar motor baik-baik saja. Juga sampai aku yang mengendarai motor, dan suami yang menjadi penumpang. Kalo jalanan kayak gini mah makananku, eh?!
Sekilas kondisi jalanan tanah yang berbatu.
Singkat Rute perjalanan ke Pantai Batu Burung (Oebali) :
1.  Pada perempatan traffic light Polda NTT (Jl. Jend. Soeharto, ambil jalan menuju arah Bakunase-Tablolong (Jl. Untung Surapati-Jl.Jambu). Ikuti jalan sampai menemukan perempatan jalan besar yang biasanya disebut Jalur 40, dan tetap lurus menuju arah Oenesu. Saat ini kondisi jalan sangat bagus karena aspal baru. (lebih jelas cek google map) Check Map!
2.  Setelah melewati Oenesu, masih tetap ikuti petunjuk jalan ke arah Pantai Tablolong. Jika ke Pantai Tablolong masih mengikuti jalan besar ke kanan, untuk menuju Oebali tetaplah lurus (ke kiri). Tepat di percabangan tersebut terdapat kios yang juga menjual premium eceran. Saran : sebaiknya membeli premium di sini, karena sepanjang perjalanan aku tidak melihat penjual ecer lainnya. Kondisi jalan masih aspal namun sudah mulai terukir (rusak), dan pada pertengahan mulai memasuki jalan tanah berbatu dan banyak truk yang lalu lalang.
3.  Jalan aspal bagus akan dilalui di pertengahan, namun hanya beberapa ratus meter. Dan di kanan akan terlihat gundukan pasir bercampur tanah, juga dua buah pohon meranggas yang menarik perhatian. Aku sarankan menyempatkan diri berhenti di tempat ini, dan menengok ke pantai yang penuh bebatuan dan ombak besarnya.
Sepasang pohon meranggas yang sudah tampak indah dari kejauhan.
Gumuk pasir mirip dengan yang ada di Pantai Oetune.
4.  Bertolak dari sana, nantinya akan melewati sungai besar lebar yang mengering, kemudian kembali menanjak menuju jalan utama yang beraspal bagus beberapa ratus meter saja.
Sungai mengering yang menghubungkan dua buah jalan utama menuju Pantai Oebali.
5.  Kondisi jalan selanjutnya adalah tanah berbatu dengan lebar jalan mulai berkurang. Dan menanjak hingga menemukan pertigaan yang ada tugu. Ukuran lebar jalan ini bisa dilalui kira-kira oleh 2 motor saja, sehingga untuk pengguna mobil sebaiknya hanya sampai batas sebelum tanjakan tugu.
6.  Dari tugu tersebut berbelok ke kanan, dengan kondisi jalan tanah berbatu tajam yang lebih parah dari jalan-jalan sebelumnya. Lokasi tidak begitu jauh sebenarnya, hanya saja perlu hati-hati karena kondisi jalan parah, dan kurang lebar. Jika bertemu pertigaan, selalu ambil jalan ke kiri.
7.  Jalan terus hingga menemukan papan petunjuk “Pantai Batu Burung”di kanan. Kondisi jalan batu tajam terukir parah, dan hanya dapat dilewati 1 motor. Dan lebih baik yang dibonceng berjalan kaki agar tidak terjadi kecelakaan selama jalan turun menuju pantai.
Papan petunjuk jalan satu-satunya dekat pantai.
8.  Di ujung jalan tersebut ada pemukiman pribadi, sejenis villa sederhana, di sanalah lokasi Pantai Batu Burung atau warga setempat menyebutnya Pantai Oebali.

Pada saat kita ke sana, Pantai dalam keadaan pasang. Tidak terlihat pasir di sepanjang bibir pantai karena tertimbun batu-batu yang mirip seperti bebatuan Pantai Kolbano. Ombak tidak besar dengan angin yang kencang, dan pesisir tidak bisa dilalui untuk menuju ujung Pantai yang ada batu-batu besar seperti kepala burung. Kalau ke sana harus melewati bebatuan/semak pohon pinggiran pantai yang ada 3 salibnya. Dan tetap harus ekstra hati-hati.
Batu Burungnya berada di ujung tikungan pantai.

Ketika waktu menunjukkan pukul 16.30 WITA, kita bersiap kembali menuju Kota Kupang. Dan mendapati sunset ketika masih di tengah perjalanan, namun tetap selalu indah dan mempesona.




Catatan Kecil:
* Berangkat lebih awal jika ke Pantai ini, karena situasi jalan dan penerangan yang masih belum memadai
* Apabila menggunakan motor, sebaiknya service ganti oli dan juga memakai ban tubeless
* Gunakan masker sepanjang perjalanan, karena truk-truk yang lalu lalang mebuat jalanan berdebu
* Bawa makanan dan minuman sendiri karena jarang terdapat kios apabila sudah memasuki jalanan percabangan Tablolong
* Apabila memungkinkan lebih baik dengan beberapa teman, untuk berjaga-jaga apabila terjadi hal yang tidak diinginkan
* Jangan malu bertanya kepada warga setempat, mereka semua ramah dan baik
* Harus ekstra sabar dan hati-hati sepanjang perjalanan
* Nikmati keseruan prosesnya, bukan hanya tujuan itu sendiri



Remember :
"ONE’S DESTINATION IS NEVER A PLACE, BUT A NEW WAY OF SEEING THINGS"– Henry Miller




20170711

Cerita Seorang Kaka

Hari ini dia memanggilku, memaksaku menghampirinya. Orang yang sudah lama aku kenal, namun baru akrab beberapa hari belakangan ini. Panggil saja kaka.
Diantara orang-orang di sekitarnya, menurutku dialah yang paling normal. Maksudku, karena yang lain bagiku kurang mendekati kepribadianku.
Pribadi yang cenderung menutup diri dari orang lain.
Tiba-tiba hari ini dia bercerita banyak. Tentang pribadinya. Tentang perjuangannya menjadi seorang istri, seorang menantu, dan utamanya adalah seorang Ibu untuk anak-anaknya.
Entah kenapa kami nyambung. Seperti mengobrol dengan teman baik yang terasa lama telah tidak bertemu.
Padahal kami beda 10 tahun kurang lebih.
Namun perbincangan ini hangat dan menggebu. Sharing satu sama lainnya. Bahkan kita sampai juga pada curhat kondisi rumah tangga masing-masing.
Saya kagum padanya. Bagaimana dia sabar menghadapi yang telah terjadi belasan tahun ini. Bagaimana belajar ikhlas. Bagaimana menghormati yang sepatutnya dihormati. Belajar senantiasa mengayomi, sembari berkarir. Menjadi pekerja kantoran, dan juga sebagai ibu rumah tangga.
Intinya, berusaha tegar menjalani keadaan.
Berusaha, dan terus berdoa.
Karena dia percaya bahwa doa mengubah segalanya.
Doa membuat seseorang menjadi lebih baik.
Doa seorang istri untuk suami dan anak-anaknya.
Dan, ingatlah, kesuksesan dan rejeki seorang suami adalah bersumber dari kebahagiaan seorang istri.
Maka, janganlah membuat Istri menangis, begitu tutupnya.

20170610

Es Buah Gula Sabu Khas NTT

Siapa sih yang gak suka es buah?
Kalau aku sih semenjak di rantau ini jarang beli. Keseringan es buah di sini jarang buahnya, yang ada jelly/agar-agar aja. Buah memang mahal. Kecuali sewaktu musiman, misal alpulat dan sirsak.

Namum ada 1 es buah yang benar-benar menjadi idolaku. Bukan karena buah, harga, atau porsinya, namun karena pemakaian gula Sabunya. Apa sih gula Sabu?
Sabu merupakan Kabupaten di Nusa Tenggara Timur, beda pulau dengan daratan Timor (Kupang). Nah, gula dari Sabu ini bentuknya cair, mirip seperti gulali. Kalau anak jaman 90-an pasti tau deh apaan tuh GULALI

Es nya berisi macam-macam buah sesuai musim. Pepaya, semangka, melon, alpukat, sirsak, dan kelapa muda. Juga agar-agar dan nata de coco. Ditimbun dengan serutan es yang menggunung, lalu dibalurkan gula Sabu.
Di sini kebanyakan masih menggunakan es serut. Jadi kangen jaman 90-an. Dan, di kota ini masih bisa kamu dapatkan sedikit kenangan itu.


Lokasinya di sebelah Komando Resort Militer 161/Wirasakti (atau Korem161/Wirasakti) jalan W. J. Lalamentik Kupang.
Harga Rp.8.000,- per porsi.
Jam buka mungkin di atas jam 9 pagi (karena aku biasa beli sewaktu jam makan siang) sampai dengan sore dan kadang malam seperti di bulan puasa ini.
Pedagangnya ramah. Dan selalu tau kalau aku pasti minta tambahan baluran gula Sabu.

Bukan promosi, karena bukan marketing team.
Hanya info, kali aja ada yang lagi ngidam!
Wkwkwk.

20170609

Nyaman, masih seperti dulu.

Ada hal yang akan selalu ku ingat ketika di tempat itu. Suasana ramai riuh. Tempat yang terkesan agak kuno. Ibu yang selalu ramah menyapaku semenjak tiga tahun di rantau ini, baik sejak aku masih melajang, sampai kini berekor satu. Tidak lupa Hujan kala itu. Dimana aku tergerak seketika untuk kembali menulis. Sembari mengamati dua anak lelaki bermain hujan di pinggiran jalan. Tertawa gaduh. Ah, rindu sekali duduk di balik jendela itu. Benar-benar.
Kemarin, aku mengunjunginya kembali. Sebagai yang pertama kali, di blok berbeda pada jalanan yang masih sama. Tempatnya lebih modern, rapi, dan selalu tetap ramai seperti sebelumnya. Tidak ada yang berubah. Masih tetap ada yang aku suka.
Memang sudah lama sekali aku tidak bertemu Ibu pemilik tempat ini. Sudah sangat lama tidak mencicipi lagi tahu besarnya. Iya, tahu yang benar-benar besar, mungkin 4 kali tahu normal. Dan bakwan jagung tentu. Semua sajian menggoda mataku.
Aku hanya berdiri menunggu setelah bersusah payah memarkir motorku (motor suamiku tepatnya). Menanti antrian di depanku. Sembari memperhatikan si ibu. Syukurlah sehat selalu.
Tak berselang lama daripada itu, Ibu kaget berseru. "Kemana aja selama ini nduk?"
Aku hanya tersenyum lebar, malu-malu, benar malu karena lama tak berkunjung.
Masih tetap dengan basa-basi yang masih kaku untuk aku lakukan.
Tetap dengan keramahan si Ibu pemilik warung makan.
Walau tidak ada lagi jendela tempat mengintip jalanan, tetaplah menyenangkan.
Karena,
Aku selalu diberikan banyak pilihan lauk dengan harga yang menurutku normal.
Hahaha!
Makasi Ibu, sehat selalu.

20170608

KANAWA, love much!

 
Pulau Kanawa, Labuan Bajo-NTT, 24 April 2017
"Life is either a daring adventure or nothing" - Helen Keller

Ada banyak hal yang bisa kamu lakukan di atas kapal di tengah laut, salah satunya adalah "Menunggu".
Menanti Matahari berganti Bintang.
Bareng K-A-M-U.

(Edisi kangen, kurang piknik)

20170607

SENJA DI TANAH TIMOR (KUPANG)

"HELLO SUNSET!!!"
Labuan Bajo - Flores, April 2017
Hal yang sering terlupa adalah mengambil gambar/foto yang seharusnya difoto. Selalu saja hanya selfie. Barulah saat seminggu kemudian cek handphone, terus mengeluh gak ada foto view pemandangan yang tanpa 'orang'nya. Selalu terulang. Karena memang penyesalan itu datang di akhir.

1. Menikmati Mocktail bersama Sunset di Tebing Bar & Cafe


2. Duduk Menunggu Senja di Pantai Lasiana

3. Dari Bukit Pantai Panmuti Kita Menanti

4. Senja Surut di Pantai Pasir Panjang

5. Pulang Bersamamu

20170606

Kupang Kota Kasih, Kota Berjuta Kenangan, Beribu Keindahan!

Ada banyak hal indah yang bisa kamu nikmati di Nusa Tenggara Timur. Bukan saja tentang Pulau Padar di Labuan Bajo, Danau Weekuri di Sumba, Waerebo di Ruteng, Kelimutu di Ende, Pantai Nembrala di Rote Ndao, Pantai-pantai cantik di Alor, tetapi juga tentang daratan Timor, utamanya di Kupang.
Saya dan suami selalu meluangkan waktu di hari Sabtu untuk berjalan-jalan. Kami senantiasa menghindar dari CFD (Car Free Day), karena di sana tempat berkumpulnya makanan enak. Ehh? Sesekali nimbrung CFD hanya untuk pergi ke pasar. Mau gimana lagi, niat ngebet ke pasar, tapi jalanan ditutup.
Paling senang kalau pergi ke daerah Tenau, intinya ke warung Artis Kua Asam. Masih bingung sama nama warungnya. Tapi gak masalah, karena jam 7 pagi kita pasti sudah di sana. Hampir setiap Sabtu. Hahaha. Ikan Kuah Asam, tumis sayur, telor ceplok, ikan asap, ikan goreng, nyam-nyam-nyam (uda bayangin aja, gak sabar nunggu Sabtu).
Di sepanjang jalan di Tenau masih sepi, pohon lontar masih rapi berjejer, ilalang yang hijau mulai menguning, dan pantai biru yang sangat menggoda. Dulu pernah juga menemani teman-teman snorkeling di sana, bagus katanya. Maklum, saya anti air (baca : gak bisa berenang). Selain itu ada juga goa monyet, yang monyet-monyetnya kebanyakan bergumul pinggir jalan, kayak mau nyetop angkot deh.
Lebih sering kita tidak tau tujuan kemana, yang penting jalan. Bahkan kita menuju Bolok. Menelusuri jalan karang putih dekat PLTU untuk menemukan hidden beach, modal nekat, tetap semangat. Kalau tersesat, lebih baik bertanya. Orang di sini ramah-ramah. Kupang itu Kota Kasih, dan saya meyakini itu.
Kalau ingin perjalanan lebih jauh, kita pasti ke Pantai Tablolong dan Air Terjun Oenesu. Sebenarnya tidak begitu jauh, hanya saja ada sedikit jalan aspal yang mulai terukir. Sebut saja begitu. Masih begitu rindang, sepi, nyaman. Sapi dan kambing bebas mencari makanan sendirinya. Anjing-anjing menggonggong di depan rumah. Ada juga moment spesial ketika babi hutan harus menyeberang jalan. Lucu. Setidaknya hal-hal itu akan membuat perjalanan semakin seru.
Lain dengan itu, di perkotaan, dekat dengan Bandara, ada tanah lapang yang menunggu untuk diajak selfie. Selalu menarik untuk menjadi latar belakang foto, baik ketika sedang greentea atau malah saat cheese cake. Banyak berjejer pohon lontar. Tanah juga ramai dengan rumput yang tumbuh seperti bambu. Di sini kamu bisa menunggu tibanya pesawat akan take off atau landing.
Selain Pantai Tablolong tadi, banyak juga pantai-pantai lain. Pantai pasir panjang, Pantai Oesapa, Pantai Lasiana, Pantai Panmuti, Pantai Puru, Pantai Mata Air Bolok, Pantai Oebali, Pantai Manikin, Pantai Ketapang Satu, Pantai Tedis (LLBK) , dan masih banyak lagi. Lokasi tidak terlalu jauh, masih seputaran Kota Kupang. Ada juga yang namanya Kolam Air Sagu di Batu Plat dan di daerah Tarus. Lokasi mata air yang disajikan dengan view persawahan.
Balik lagi ke pusat kota, ada Gong Perdamaian di Taman Nostalgia. Taman ini ramai kalau sore. Ada wahana mainan umum untuk anak-anak, lokasi cocok untuk lari sore, ada lomba kicau burung di hari Minggu, dan tentunya bisa wisata kuliner sampai malam. Salome, gorengan, aneka es, nasi goreng, nasi cumi, lalapan, dan masih banyak menu lain yang bikin lapar mata. Oke, naik lagi 2 kilo!
Ngomong makanan, jadi ingat Kampung Solor. Kalau siang ini merupakan jalanan umum. Nah kalau malam, berubah lah menjadi tempat makan seperti pasar malam. Macam-macam masakan tersedia, seafood, olahan ayam, bakso, nasi goreng, tumisan sayur, dan semua masih fresh. Dulunya suami paling anti diajak ke sini. Ya mungkin karena alasan tertentu. Hehehe.
Oia, pasar di sini juga termasuk pasar yang luas. Semua hal tersedia ketika kamu mau berjalan dan mencari. Banyak hal yang ingin kita abadikan dalam foto, hanya saja takut untuk memulai. Biar di kenang dalam hati. Seperti menemukan penjual cabe super mini dengan tingkat kepedasan diluar dugaan. Sayangnya udah gak pernah nemu little cabai itu lagi. Limited.
Lanjut, ke mana lagi kita?Jangan lupa nongkrong di Cafe-cafe yang ada di sini. Tebing and Bar Cafe, Warkop Seduh, Beer & Barrel, Indigo, Basement Cafe, Oranje, Taman Dewa, Ja'o, Moca Cafe, Warung Kontainer, Suka Ramai, banyak lagi deh. (lupa nama-namanya, maaf)
Segitu aja dulu kali ya. Lain kali detail dengan foto deh. Lagi capek. Banyak kerjaan. Kurang piknik. Eh, curhat deh!
Tapi, Kupang itu seru lho !!
Apalagi ada KAMU!
Iya, Kamu.
"Karena Kamu yang aku suka!!" (iklan yang akhir-akhir ini selalu diserukan suami) 

20170605

30 Tanda Kamu Lagi JATUH CINTA !!!

Jatuh cinta akan mengubah segalanya. Kadang orang bilang "Tai kucing rasa cokelat". Tapi, bener gak kalo kamu lagi beneran jatuh cinta? Atau jangan-jangan berdebar dan susah tidur karen hal lain?
"Rumput aja berbunga liat kamu Jatuh Cinta!!!"

Gini nih 30 tanda-tanda jatuh cinta pada umumnya.

1. Dada Berdebar
Ada yang mengalami? Deg-degan kalo liat D-I-A. Apalagi kalau D-I-A tiba-tiba noleh ke arah kita. Heeuuuu, lumer lah awak.

2. Susah Tidur
Jadi bukan cuma utang aja nih yang bikin susah tidur, tetapi juga karena mikirin D-I-A yang gak ada habisnya. Mungkin hitung domba pun gak bakal mempan. 

3. Senyum-senyum Sendiri
Senyum kayak orang gila, gak tau maksud tujuan. Bawaannya pengen senyumin aja. Dimarah emak juga tetep senyum manis aja. Jangan sampe kejadian di depan D-I-A terus kamu senyum-senyum gak jelas gitu ya! 

4. Maunya Nyalon Terus
Berasa pengen cantik deh ya! Duit keluar berapa juga pokoknya nyalon. Massage-scrub-facial-manicure-pedicure-hairmask-catok pokoknya full treatment deh. Demi si D-I-A yang entah siapa. 

5. Fashionable
Tiap minggu beli pakaian yang 'cewek' banget, biar bisa diakui cantik. Karena cantik dari hati aja gak cukup rasanya. 

6. Tampil Lebih Percaya Diri
Ada yang bakal lebih Pede kalo ternyata jatuh cinta sama D-I-A. Pengennya biar mencolok dan diketahui keberadaannya. Padahal biasanya minder, malah gak ingin terekspose di dunia. 

7. Suka Ngasi Perhatian
Mantengin medsos, terus coment di status D-I-A. Kalo gak gitu ya like aja di semua foto upload-annya. Kalo lagi ketemu sama temen-temen lainnya tetep dekat-dekat D-I-A aja. 

8. Happy Everytime
Sepanjang hari berbunga-bunga. Dimarah ortu karena gak mandi juga tetep bahagia. Nilai jeblok juga gak ngaruh, tetep suka cita sepanjang hari. 

9. Kadang Menghindar atau Malu-malu
Kalo D-I-A berusaha PDKT sama kita, kitanya jadi malu-malu. Bukannya langsung bilang gak suka. Main tarik ulur sampai mau putus layangannya. Eh? 

10. KEPO
Pengen tau apa aja yang D-I-A lakuin, baik di dunia nyata maupun dumay. Terus siapa aja orang-orang yang lagi PDKT sama D-I-A. Stalking terus sampai baterai HP abis. 

11. Nurutin yang DIA Bilang
Mungkin kali ini terasa seperti terhipnotis. Dia bilang A, kamu lakuin A. Bilang B, ikutan B. Ya jangan aja bilang yang aneh-aneh, terus kamunya ikutan si D-I-A

12. Balas Message/Telpon Kilat
Nyampe rumah tau-tau ada missed call dari D-I-A, eh buru-buru telpon balik. Coba kalau dari temen biasa, mana ada. Palingan sms terus bilang "telpon gue balik kalo ada perlu". Kalo D-I-A nge-BBM, hitungan detik uda balas. Kalo perlu tambah PING

13. Kangen Kalo Lama Gak Ketemu
Kalo lagi libur Sabtu-Minggu malah pengen buruan Senin. Orang normal sih pengen weekend dilamain aja. Ini nih kalo udah kelimpungan kangen. 

14. Ngerasa DIA Paling Ok
Walau gak mandi seminggu pun, ngerasa D-I-A  tetep cakep, tetep oke dari segala penjuru. Namanya juga cinta, bikin buta segalanya. 

15. Jarang Hangout, Jaga Perasaannya
Dulu-dulu kelayapan sama temen-temen, sampai pagi. Gara-gara suka D-I-A, sekarang jam 7 malam udah di rumah. Menjaga citra agar gak kena cap buruk dari si D-I-A

16. Rela Diet
Ini paling sering terjadi. Keluarga nyuruh diet untuk kesehatan, gak didengerin. D-I-A ternyata gak suka yang chubby, eh buru-buru deh kamunya diet super ketat dan cepat. Dahsyaaaaaat

17. Ngikut Hobi dan Kesukaan DIA
Sebelumnya gak ngerti banget sama sepak bola, basket, dan gym. Pas tau D-I-A punya hobby gitu, eh kamu ikutan. Pura-pura bisa, pura-pura suka, biar disukain D-I-A. Cieeh.. 

18 Tiba-tiba Pengen Nonton Film/Baca Novel Romantis
Kalo lagi jatuh cinta, bawaannya galau. Terus baca novel yang sesuai keadaan, yang cinta-cintaan. Alasannya biar tau kondisi hati, cinta atau cinta (maksa). 

19. Kuota Internet dan Sinyal Itu Penting
Mutlak hukumnya. Bisa gila kalo sinyal ilang dikit, atau kuota tiba-tiba abis saat D-I-A PDKT-in kita. Kalo sama temen mah EGP alias emang gue pikirin. 

20. Pengen Punya Foto Bareng
Nimbrung acara teman yang ada D-I-A. Foto bareng deketan, terus nanti di-crop biar jadi foto couple. Atau mati-matian edit foto biar jadi berdua. Pokoknya pengen liatin terus-terusan. 

21. Bela D-I-A Walau Salah
Padahal si D-I-A salah ngomong, eh tetep aja di-iya-kan. Yang penting keliatan kalo kita di pihaknya. Mau bener atau salah. 

22. Mikirin DIA Terus!
Bisa gila jadinya. Mau makan, ingat D-I-A. Mau tidur, juga ingat D-I-A. Oh cinta, inilah bila kamu telah jatuh cinta. 

23. Galau Kalau Tidak Dihubungi
Sehari aja kalo gak di message/call/like medsos sama si D-I-A, kamu jadi galau akut. Takut kalo kamu dianggap gak menarik lagi, takut kalo D-I-A dicuri kucing lain. Eh? Kok ada kucing

24. Cemburu-an
Padahal itu adiknya yang dipeluk di foto, eh kamunya main marah-marah aja. Badmood sendiri, mikir yang aneh-aneh. BAPER. 

25. Salting Depan DIA
Super canggung kalau D-I-A di depan mata. Mau bilang A, tapi yang keluar O. Bilang mau ke kanan, tapi nunjuk ke kiri. OMG! 

26. Khawatir DIA Sakit
D-I-A ga masuk sehari, kamu uda langsung panik. Nyusulin ke rumah. Alasan jenguk temen, padahal kangen. 

27. Deketin Keluarga
Add keluarganya di FB, follow di Twitter & Instagram, demi si D-I-A. Namanya juga jatuh cinta, harus kenal dulu toh. 

28. Beliin Ini Itu
Ngajak keluar makan, nonton film, ke bengkel bareng, dengan status masih temenan. Padahal uda mulai cinta. Tapi masih ego bilang sayang. 

29. Peluk-peluk Ortu Sendiri
Berasa makhluk paling beruntung sejagat raya bisa mengenal D-I-A. Padahal status gak jelas. Bisanya cuma peluk mama papa sebagai pelampiasan. Bayangin pelukin D-I-A

30. Rajin Sembahyang/Ibadah
Dalam doa selalu berharap dijodohkan dengan D-I-A. Selalu bersyukur bisa tiap hari liat D-I-A. Mendoakan yang terbaik untuk kamu dan D-I-A

Yak, kira-kira itu sih beberapa tanda kamu JATUH CINTA. Dan kalo uda ngerasa mantap, utarakanlah. Jangan dipendam, atau kelamaan nunggu D-I-A yang ucapin. D-I-A gak bakal bisa baca pikiranmu lho!
Kita gak tau apa yang akan terjadi esok. Yang penting uda berusaha, uda jujur sama diri sendiri.


Ayo, tunggu apa lagi?
Temui D-I-A.
D-I-A bukan D-I-A. 😆😉 ehh?

20170604

Menunggu = SABAR!

Menunggu itu membosankan.
Apalagi ketika sudah lama antri menunggu, namun disalip.
Entah itu kesalahan dari yang kita tunggu, atau orang lain yang tidak sabaran menunggu.
Paling menyakitkan kalau tidak bisa mengeluarkan uneg-uneg saat antrian diambil orang.
Cuma bisa menghela nafas.
Syukur-syukur pesanan datang.
Ya ampyuuun, gue mah kagak kapok-kapok disalip orang.
Tetep sabar.
Orang sabar disayang pacar.
Eh?
Orang sabar pantatnya lebar.
Eeeehhhhh?
Sekilas curhatan di rumah makan, 4 Juni 2017.

20170602

Lihatlah, Lakukanlah..

Ada hal yang selalu menjadi perhatian ketika berada di sini.
Jenis perhatian berupa simpati, yang terkadang mengarah ke empati.
Ketika berhenti di pinggiran jalan tengah kota, taman-taman yang ramai orang lalu lalang, bahkan di warung makan sederhana, ada lah dia.
Iya, dia dan mereka yang memperoleh biaya hidup dari berjualan koran dan majalah. Anak-anak kecil yang keliling menawarkan koran di siang hingga malam hari. Terkadang masih dengan celana/rok sekolahnya, merah, maka dari itu pun saya tau.
"Ibu, koran ko?"
"Dua ribu saa..!"
Padahal saya tau, kalau pagi ada remaja atau bapak-bapak yang menjualnya seharga Rp. 3.000,- atau Rp. 4.000,-
Saya tau memang tidak membutuhkannya, tetapi sekali dua kali ingin untuk sekedar membelinya. Bukankah mereka juga butuh uang untuk hidup?
Dan saya sangat lebih menghargai mereka dibanding orang-orang (yang lebih dewasa dan kuat) yang selalu menagih parkir di mana pun kita berada.
Yah, tetapi tetap, kita semua butuh pekerjaan, butuh uang.
Ada lagi anak-anak yang selalu menyambangi ketika tiba di parkir sebuah mall. Benar-benar saat kita tiba di parkir. Mereka akan segera menghampiri sambil membawa kripik pedas dari olahan ubi yang digoreng kering. Dan berminyak. Terlalu berminyak.
"Ka, beli satu do.. "
" Tolong do kaka"
Okay, saya tidak tega. Tetapi bisa kah ditawari ketika kita selesai berbelanja?
Kadang saya memberi alasan ke suami bahwa ingin membeli untuk cemilan di kantor dengan teman-teman.
Sesungguhnya, saya empati. Iba. Ingin melakukan sesuatu walau hanya bisa dengan membeli.
Mereka juga pasti butuh makan, butuh biaya hidup lainnya. Apalagi masih bersekolah.
Selain itu, di depan rumah makan ataupun supermarket, akan terlihat laki-laki, kebanyakan masih muda, belum 40-an, berdiri memegangi beberapa kemoceng. Sekilas tampak masih sangat kuat, mampu bekerja. Padahal, sejatinya, mereka tidak dapat melihat. Mereka tetap bekerja. Apalagi melihat salah satu kakek tuna netra yang selalu ditemani oleh cucunya. Duduk di depan sebuah supermarket. Menjual kemoceng. Menunggu. Menanti seseorang yang mau membeli. Tidak tahan melihatnya. Sedih. Mereka mampu bertahan dan tidak mengeluh dengan keadaan.
Sedangkan saya, sedikit-sedikit mengeluh. Memalukan.
Dan paling sedih kalau lihat orang tua, mungkin sudah di atas setengah abad, berjalan kaki sembari membawa plastik atau karung. Kalian pasti sudah bisa menebak. Iya, mereka memungut kaleng atau botol bekas. Masih ada. Saya pernah melihat beberapa kali.
Terlalu sedih rasanya, mata berkaca, tetapi tetap tegar melihatnya. Belajar dari mereka, bagaimana perjuangan hidup. Bagaimana tidak menyerah dengan usia. Mereka kuat. Orang-orang tangguh.
Ada banyak hal yang bisa kita lihat, pelajari dan terapkan di kehidupan.
Itu kalau kita mau melihat sekitar.
Melihat dengan mata, dengan hati.
Terkadang membuat kita haru dan menangis, inginkan kita untuk bertindak.
Walau hal yang tidak besar.
Karena saya tau, perubahan itu berawal dari hal-hal kecil.
Lihatlah, dan Lakukanlah.

20170601

Kamu K-O-N-S-I-S-T-E-N gak ?

Konsisten?
Apa itu?
Bahkan untuk belajar saja saya tidak konsisten. Membuka KBBI untuk tau apa itu konsisten saja malas. Bagaimana dengan lainnya.
Seperti konsisten DIET. Atau lebih tepat menjaga pola makan untuk menghindari obesitas. Dan saya sudah obesitas.
Lucu saja, ketika hari Minggu pagi berkata 'esok mulai deh dietnya', dan seharian di hari Minggu itu akan full makan makanan yang tidak sehat untuk tubuh.
Alasannya sih selalu 'kan buat terakhir kali'. WHAAAAAAT??!!!
Terus pas Senin diet mati-matian dan berhasil. Sedangkan Selasa sampai Minggu adalah Cheat-day (lagi). Cheat. WHAAAAAAT??!!!
Ampun deh, gak konsisten banget lah pola makan saya. Konsistennya cuma buat makan. Apa saja. Sebutnya : K-A-L-A-P
Terkait dengan Diet-dietan, ada juga yang namanya OLAHRAGA.
Senin Selasa non-stop jalan kaki 30 menit pagi sore. Alhasil, hari Rabu kaki kram. Istirahat. Alasan saja. Dan Kamis pun berlalu. Begitu pula Jumat, Sabtu serta Minggu.
Konsisten tidur dan malas-malasan all day long. Yeah, tidur sampai malas untuk tidur, namun tetap dipaksa tidur.
Apalagi terkait hobby. Hobby yang moody. Misal menggambar KOMIK, atau nge-BLOG. Kemampuan hilang entah ke mana. Tetep, gara-gara gak konsisten. Hanya karena lebih asyik spam posting-an foto-foto di Instagram, update status Facebook, atau sekedar 'kepoin' orang di medsos. Hello, Kepo kok jadi hobby???
Tapi, kalau soal HATI, saya konsisten. Ok, cukup. Tidak ada penjelasan. Tidak perlu buka KBBI atau googling.
Dan dari semua tulisan random ini, tidak perlu ada yang dipusingkan.
Mending pusing-pusing kota (baca : keliling kota).
Biar gak KEPO ajee noh.. 

20170407

BANTEN OTONAN

“Ne cening magelang benang, apang ma uwat kawat ma balung besi”
"Banten Pengambeyan - Banten Peras - Dapetan - Sodan - Banten Sesayut - Banten Byakaon"
Kali ini baru bisa buat banten otonan sederhana untuk diri sendiri dan suami. Apa sih otonan

Otonan asal katanya adalah “pawetuan”, yaitu peringatan hari lahir, di mana menurut tradisi agama Hindu di Bali otonan didasarkan pada Sapta wara, Panca wara, dan Wuku. Berbeda dengan hari ulang tahun pada umumnya. Dalam kalender Bali, otonan dirayakan tiap 210 hari (setiap 6 bulan Bali.
Saat hari otonan kita memanjatkan doa kepada Tuhan karena atas perkenan-Nya roh/atma bisa menjelma kembali menjadi manusia, serta mohon keselamatan dan kesejahteraan dalam menempuh kehidupan selanjutnya.
UPDATE : CEK DI POSTINGAN YANG INI YA..

20170221

My Lovely Princess :)

Putri Mungilku, yang senantiasa menggemaskan. 2016.

Adalah hal yang membahagiakan ketika menjadi seorang istri. Menjadi calon Ibu. Dan selanjutnya menjadi seorang ibu seutuhnya.