20170609

Nyaman, masih seperti dulu.

Ada hal yang akan selalu ku ingat ketika di tempat itu. Suasana ramai riuh. Tempat yang terkesan agak kuno. Ibu yang selalu ramah menyapaku semenjak tiga tahun di rantau ini, baik sejak aku masih melajang, sampai kini berekor satu. Tidak lupa Hujan kala itu. Dimana aku tergerak seketika untuk kembali menulis. Sembari mengamati dua anak lelaki bermain hujan di pinggiran jalan. Tertawa gaduh. Ah, rindu sekali duduk di balik jendela itu. Benar-benar.
Kemarin, aku mengunjunginya kembali. Sebagai yang pertama kali, di blok berbeda pada jalanan yang masih sama. Tempatnya lebih modern, rapi, dan selalu tetap ramai seperti sebelumnya. Tidak ada yang berubah. Masih tetap ada yang aku suka.
Memang sudah lama sekali aku tidak bertemu Ibu pemilik tempat ini. Sudah sangat lama tidak mencicipi lagi tahu besarnya. Iya, tahu yang benar-benar besar, mungkin 4 kali tahu normal. Dan bakwan jagung tentu. Semua sajian menggoda mataku.
Aku hanya berdiri menunggu setelah bersusah payah memarkir motorku (motor suamiku tepatnya). Menanti antrian di depanku. Sembari memperhatikan si ibu. Syukurlah sehat selalu.
Tak berselang lama daripada itu, Ibu kaget berseru. "Kemana aja selama ini nduk?"
Aku hanya tersenyum lebar, malu-malu, benar malu karena lama tak berkunjung.
Masih tetap dengan basa-basi yang masih kaku untuk aku lakukan.
Tetap dengan keramahan si Ibu pemilik warung makan.
Walau tidak ada lagi jendela tempat mengintip jalanan, tetaplah menyenangkan.
Karena,
Aku selalu diberikan banyak pilihan lauk dengan harga yang menurutku normal.
Hahaha!
Makasi Ibu, sehat selalu.

Tidak ada komentar: