20160324

Petuah Seorang Kakek

Kali ini dapat secercah petuah dari seorang kakek, saudara kandungnya nenek. Tegas dan berpengetahuan. Beliaulah yang dulu mengantar orang tuaku dengan segera ke rumah sakit ketika hendak melahirkan kami. Aku dan kembaranku. Sampai sekarangpun sering ke rumah, menengok nenek dan sembari mengobrol. Obrolan yang terkadang agak berbobot, tetapi tetap bisa dicerna. Penuh wawasan. Pemahaman masa kini, berbeda dengan lanjut usia kebanyakan.
Sambil menjenguk buyutnya, Beliau kembali menekankan nasihatnya. Sebagai seorang ibu sekarang aku pasti mengerti bagaimana dulu beratnya perjuangan orang tua ku. Saat ini dipastikan aku mau tidak mau agar bisa mengambil sikap dan lebih rajin. Berbagi waktu dan pekerjaan dengan suami. Tidak memaksakan diri.
Mungkin orang lain ada yang meremehkan pekerjaanku. Jauh-jauh merantau dan meninggalkan pekerjaan sebelumnya, meninggalkan keluarga sementara. Namun kakek ini berbeda. Sama seperti nenek, Beliau mendukung sepenuhnya. Katanya memang jodohnya merantau kesana. Kalau tidak ya, pasti susah lolos tes pekerjaan itu, pasti tidak menikah dengan yang sekarang. Ya, aku sadar betul semua diatur Tuhan.
Obrolan kali ini lebih berat dari biasa. Dan aku tetap menyimak. Memaknai dalam-dalam. Intinya, sekarang aku sudah berkeluarga. Sebagai istri, sebagai ibu, dan tetap sebagai seorang wanita karir. Setidaknya lebih bertanggung jawab dan dapat membagi waktu. Nah, lalu kapan aku bisa punya waktuku sendiri? Hahaha :)