20171030

PANTAI OETUNE : GURUN PASIR YANG PANAS MENGGODA!

Dan, kembalilah kita ke sini. Kali kedua. Pantai yang terkenal dengan gurun pasirnya. Kalau dulu, kita ke sini dengan menggunakan motor dengan kondisi mendung saat tiba di lokasi. Sedangkan sekarang, kita dengan teman yang lebih banyak. Dan juga suasana sangat panas. Sangat. Dan, sangat panas. (Udah ga tau mesti mendeskripsikan panasnya seperti apa)
Gurun pasir ala Pantai Oetune, Nusa Tenggara Timur.

Pantai Oetune terletak di Tuafanu, Kualin, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Kalau dari Kota Kupang menuju lokasi kurang lebih 2,5 sampai dengan 3 jam. Tenang saja, kondisi jalan sangat aman. Mulus. Sudah beraspal sampai depan gerbang Pantai Oetune.

Saat memasuki gerbang Pantai Oetune, akan langsung terlihat lopo-lopo yang berjejer. Aku masih ingat, dulu hanya ada sedikit lopo dengan kondisi kurang terawat. Namun sekarang, sudah banyak lopo-lopo baru dengan gaya lebih modern. Bahkan lopo yang lama juga sudah diperbaiki atapnya. Tentu saja gratis. Toilet juga sudah bertambah, ada yang dikelola masyarakat lokal di sana dan ada juga Dinas PU.


Baru saja kita sampai, seorang anak sudah menawarkan Kelapa Muda-nya. Dia Charles. Dengan gigihnya menjual kelapa mudanya beberapa kali kepada kita, dan juga mencarikan buah Siwalan (buah lontar). Dia rela menaiki pohon lontar dan berjalan jauh membawa buah Siwalan dari lokasi gurun pasir menuju lopo pantai. Dia mengikuti dalam diam. Seperti menjaga kami agar tidak terjadi yang tidak diinginkan mengingat kondisi sangat panas.
Dan, saya kembali mengingatnya. Setahun lalu juga ini terjadi. Namanya Iki, seorang anak lelaki yang menemani saya dan suami berjalan-jalan di Pantai Oetune. Pemalu, dan menjual buah Siwalan pada kita awalnya. Dia mengikuti dan memberitahu letak gurun/bukit pasir yang bagus. Membuatkanku mahkota dari daun. Juga membantu mengambil gambar.
Pohon Siwalan dan Pandan Pudak berjejer di sepanjang bukit pasir Pantai Oetune.

Nah, jadi kalau kalian ke Pantai Oetune ini, jangan hanya berjalan di dekat sana atau diam-diam di lopo/gazebo. Jalanlah terus ke arah kiri. Awalnya akan menemukan bukit pasir kecil. Kondisi pasir sangat halus berwarna putih. Bahkan tertiup angin sedikit saja sudah akan beterbangan. Dan jangan berhenti sampai sana. Lanjutlah berjalan hingga menemukan bukit pasir yang benar-benar terlihat seperti gurun. Hamparan pohon Siwalan (pohon Lontar) menghijau di pinggiran gumuk pasir. Dan pada pertengahan bukit pasir ada dua batang pohon yang sudah kering, yang terlihat sangat indah. Itulah spot yang paling aku suka.
Perlu kekuatan ekstra untuk berjalan di panasnya pasir dan teriknya matahari.

Pada bulan Oktober ini juga tampak banyak kupu-kupu beterbangan di pesisir Pantai. Warnanya hijau stabilo. Sangat cantik. Bahkan di udara sepanas ini mereka juga masih bertahan. Selain itu, corak di pesisir pantai juga sangat cantik. Dan, banyak rumah kepiting terlihat.
Corak pasir dengan tekstur timbul.

Saran aja, sebaiknya kalau tidak kuat dengan panas, berjalan kesana melewati pesisir pantai yang luas dan landai. Di sini akan terasa lebih adem dan ada angina yang berhembus, walau terik matahari masih mengganggu. Tapi, ya kalau sanggup, tetap berjalan kaki di panasnya bukit pasir juga bisa jadi pilihan. Bahkan akan sangat terasa moment gurun pasirnya.
Bukit pasir yang luas.

Dan, seandainya benar-benar tidak kuat berjalan kaki, minta tolonglah kepada penduduk lokal di sana. Minta diantar ke lokasi gurun pasirnya. Karena motor masih bisa lalu lalang di pasir pantai Oetune yang landai dan padat. Hmmm, sepertinya cocok banget kalau dijadikan lapangan sepak bola.
Pantai yang landai dengan pesisir yang luas dan tektur padat.

Mencapai lokasi Pantai Oetune sangat mudah. Bahkan untuk ukuran aku yang pelupa, dijamin tidak akan kesasar. Persawahan terbentang luas sepanjang jalan menuju lokasi Oetune. Hanya saja bulan ini sudah melewati musim panen, sehingga terlihat gersang. Kalau mau beli oleh-oleh, pulang ke Kupang bisa mampir di Pasar Oesao atau beli kue cucur dan jagung pulut di sepanjang jalanan Oesao.
Map : check di sini.



Catatan kecil :
* Untuk sewa kendaraan (mobil) bisa di sewa di Kota Kupang dengan biaya sewa kira-kira RP.500.000,- untuk sewa ke luar kota, dan Rp.300.000,- untuk wilayah Kota Kupang per harinya.
* Gunakan sandal yang agak tebal (intinya jangan menggunakan sandal yang tipis) atau lebih baik menggunakan sepatu karena kondisi pasir sangat panas.
* Bawa bekal dari rumah, karena hanya dijual Kelapa Muda Rp.5.000,- dan buah Siwalan Rp.2.000,-
* Jangan berteduh di bawah pohon kelapa atau lontar (atau sejenisnya) karena memungkinkan kejatuhan daun/buah yang sudah kering
* Untuk toilet hanya bayar Rp.2000,- dan itupun adalah upah untuk bapa-bapa di sana yang akan menimba air untuk digunakan di toilet.
* Ingat bawa topi, kaca mata dan masker. Sebaiknya gunakan sunblock juga.
* Ingat bawa air mineral selama berjalan kaki menuju lokasi bukit pasir.
* Ingat bawa tisu basah
* Parkir cukup luas
* Sinyal internet masih terjangkau
* Ingat bawa kamera
* Banyak kios-kios yang menjual bensin eceran
* Jangan buang sampah sembarangan, karena sudah tersedia bak-bak penampungan sampah
* Objek wisata yang dekat dengan Pantai Oetune : Taman Wisata Camplong, Air Terjun Oesusu dan Pantai Kolbano.


“The world is a book and those who do not travel read only one page.” – St. Augustine

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Keren ini mah >.<