20170221

My Lovely Princess :)

Putri Mungilku, yang senantiasa menggemaskan. 2016.

Adalah hal yang membahagiakan ketika menjadi seorang istri. Menjadi calon Ibu. Dan selanjutnya menjadi seorang ibu seutuhnya.


Saya hanya ingin menceritakan bagaimana perjuangan selama masa-masa kehamilan, selama masa bahagia yang bercampur aduk.
  • Anehnya, ketika melihat calon-calon Ibu yang ngidam ingin dibelikan ini itu, dan tidak berimbas kepada kehamilan saya. Oke, saya TIDAK NGIDAM. Mungkin. Segala sesuatu saya lakukan sendiri semampunya, membeli sendiri hal-hal yang saya inginkan. Seperti biasanya.
  • Tidak tau apakah ini juga dialami calon ibu lainnya, tetapi saya selalu INGIN MARAH. Utamanya kepada suami tercinta. Marah tetapi dipendam. Hal sekecil apapun, bawaannya ingin marah. Bahkan kita pisah ranjang. Lucu.
  • Mual dengan MAKANAN MANIS. Apapun yang orang bilang, saya tetap ingin muntah kalau mencium aroma makanan manis. Sempat suatu jam makan siang, saking sibuknya dengan pekerjaan, saya hanya bergegas keluar membeli makanan siap saji (sebut saja nasi campur jawa), kemudian sembari masih sibuk dengan kertas-kertas di meja sambil melahapnya (maksudnya nasi campur, bukan kertas ya!). Dan, wow, bolehkah saya menyerah? Rasa yang campur aduk (dominan manis) terasa terlalu manis dan memusingkan. Mungkin efek ibu hamil. Namun tetap, mau tidak mau harus dimakan agar si baby kuat di dalam.
  • Ada yang punya keluhan sama soal JERAWAT? Selama kehamilan, wajah mulai muncul jerawat. Dan parah. Awalnya saya kira akan punya bayi laki-laki. Orang tua bilang kan kalau kelihatan jelek dan kumal (aslinya saya memang jelek sih), berarti akan punya anak laki. Nyatanya, hanya mitos. Intinya rutinlah check-up di dokter kandungan. Wajib!
  •  Hal lain yang umumnya mengganggu pada kehamilan adalah masalah pembengkakan kaki. Hmmm, saya tidak menghadapi permasalahan itu. Hanya saja KAKI BAGIAN BELAKANG BERGARIS di tengah, dan warnanya belang. Oh my god. Di bagian kiri lebih gelap daripada kanan. Sungguh.
  • Setelah kehamilan semakin besar, perut akan mulai timbul SELULIT/Stretch Mark. Tentu saja. Karena si baby tiap bulan makin bertumbuh. Perut kita pun mulai menyesuaikan.
  • Oia, dan saya tidak mengkonsumsi produk SUSU. Dokter tidak mengharuskan, suami tidak menyarankan, dan memang saya yang susah untuk mengkonsumsi susu (alias kurang suka). Perlu untuk tetap makan makanan yang bergizi, termasuk buah dan sayur. Juga AIR KELAPA MUDA dan BUBUR KACANG HIJAU. Tidak ketinggalan wajib hukumnya minum banyak air putih. AIR PUTIH.
  • Sewaktu kehamilan, saya tetap melakukan PENERBANGAN 1 kali dalam sebulan, dikarenakan diklat atau ada keperluan di provinsi tempat asal saya. Tentu saja perlu untuk konsultasi dengan dokter kandungan sebelumnya. Kalau tidak penting-penting amat yah buat apa melakukan penerbangan toh?
  • Bayi saya tidak lahir di saat bulan yang diinformasikan dokter. Awalnya dikatakan bulan April, Namun berganti menjadi akhir Maret. Kemudian info di dokter yang berbeda tetap di akhir Maret. Namun si kecil sudah harus lahir ke dunia di pertengahan Maret. Ceritanya begini. Saya dan suami tinggal di beda provinsi semenjak usia kehamilan 7 bulan. Dan ketika suami mengunjungi saya beberapa hari di waktu yang seharusnya kelahiran, si bayi tidak menunjukkan gejala ingin dilahirkan. Anehnya, saat suami balik ke provinsi tempat tugas, si baby malamnya hanya diam tanpa pergerakan. SI BABY NGAMBEK DITINGGAL AYAH. Ok, masih dalam perut sudah bisa ngambek. Alhasil esok pagi cek ke rumah sakit. Aman. Hanya pergerakan yang berkurang. Namun dokter menyarankan tetap di RS untuk proses melahirkan.
  • Finally, 2 hari saya bolak balik ruang bersalin dan menerima rangsangan untuk melahirkan normal. Beberapa kelahiran sudah saya lewati (bayi orang lain tentunya). Tetap mondar mandir keliling RS ditemani adik lelaki dan mama. Tidak ada bukaan seujung jari pun. Pengalaman yang dapat dipetik : MENDENGAR DAN MENGAMATI IBU MELAHIRKAN (menjerit, mengumpat, minta tolong, menangis bahagia). Dan saya ikut bahagia ketika mendengar bayi-bayi itu menangis pertama kalinya.
  • Dan, saya melahirkan secara OPERASI CAESAR (Caesarean Section). Seorang Ibu tetaplah menjadi ibu, baik melahirkan Normal ataupun Operasi. Semua ada baik buruknya, semua ada suka dukanya. Dan jangan men-judge orang lain yang prosesnya berbeda dengan kita. Seorang ibu pasti ingin yang terbaik untuk anaknya, bukan untuk dirinya. Begitu juga Ibu kita. Sama hal dengan Mama saya yang selalu menemani dan men-support. Walau SUAMI TIDAK MENEMANI. Saya bisa tenang dengan adanya Mama. Dan suami tetap mendukung secara psikis dan finansial segala keputusan saya.
  • Dan, tarrraaaa....si baby cantik telah lahir dan siap menyinari dunia.
  • Baby girl saat ini :)
      "Karena kehadiranmu telah menambah sejuta kebahagiaan di hidupku"

Tidak ada komentar: