Dan, kembalilah kita ke sini. Kali kedua. Pantai yang terkenal dengan gurun pasirnya. Kalau dulu, kita ke sini dengan menggunakan motor dengan kondisi mendung saat tiba di lokasi. Sedangkan sekarang, kita dengan teman yang lebih banyak. Dan juga suasana sangat panas. Sangat. Dan, sangat panas. (Udah ga tau mesti mendeskripsikan panasnya seperti apa)
Pantai Oetune terletak di Tuafanu, Kualin, Kabupaten Timor
Tengah Selatan. Kalau dari Kota Kupang menuju lokasi kurang lebih 2,5 sampai
dengan 3 jam. Tenang saja, kondisi jalan sangat aman. Mulus. Sudah beraspal
sampai depan gerbang Pantai Oetune.
Saat memasuki gerbang Pantai Oetune, akan langsung terlihat
lopo-lopo yang berjejer. Aku masih ingat, dulu hanya ada sedikit lopo dengan
kondisi kurang terawat. Namun sekarang, sudah banyak lopo-lopo baru dengan gaya
lebih modern. Bahkan lopo yang lama juga sudah diperbaiki atapnya. Tentu saja
gratis. Toilet juga sudah bertambah, ada yang dikelola masyarakat lokal di sana
dan ada juga Dinas PU.
Baru saja kita sampai, seorang anak sudah menawarkan Kelapa
Muda-nya. Dia Charles. Dengan gigihnya menjual kelapa mudanya beberapa kali
kepada kita, dan juga mencarikan buah Siwalan (buah lontar). Dia rela menaiki
pohon lontar dan berjalan jauh membawa buah Siwalan dari lokasi gurun pasir
menuju lopo pantai. Dia mengikuti dalam diam. Seperti menjaga kami agar tidak
terjadi yang tidak diinginkan mengingat kondisi sangat panas.
Dan, saya kembali mengingatnya. Setahun lalu juga ini
terjadi. Namanya Iki, seorang anak lelaki yang menemani saya dan suami berjalan-jalan
di Pantai Oetune. Pemalu, dan menjual buah Siwalan pada kita awalnya. Dia
mengikuti dan memberitahu letak gurun/bukit pasir yang bagus. Membuatkanku
mahkota dari daun. Juga membantu mengambil gambar.
Pohon Siwalan dan Pandan Pudak berjejer di sepanjang bukit pasir Pantai Oetune. |
Nah, jadi kalau kalian ke Pantai Oetune ini, jangan hanya
berjalan di dekat sana atau diam-diam di lopo/gazebo. Jalanlah terus ke arah kiri.
Awalnya akan menemukan bukit pasir kecil. Kondisi pasir sangat halus berwarna
putih. Bahkan tertiup angin sedikit saja sudah akan beterbangan. Dan jangan
berhenti sampai sana. Lanjutlah berjalan hingga menemukan bukit pasir yang
benar-benar terlihat seperti gurun. Hamparan pohon Siwalan (pohon Lontar)
menghijau di pinggiran gumuk pasir. Dan pada pertengahan bukit pasir ada dua
batang pohon yang sudah kering, yang terlihat sangat indah. Itulah spot yang
paling aku suka.
Perlu kekuatan ekstra untuk berjalan di panasnya pasir dan teriknya matahari. |
Pada bulan Oktober ini juga tampak banyak kupu-kupu
beterbangan di pesisir Pantai. Warnanya hijau stabilo. Sangat cantik. Bahkan di
udara sepanas ini mereka juga masih bertahan. Selain itu, corak di pesisir pantai
juga sangat cantik. Dan, banyak rumah kepiting terlihat.
Corak pasir dengan tekstur timbul. |
Saran aja, sebaiknya kalau tidak kuat dengan panas, berjalan
kesana melewati pesisir pantai yang luas dan landai. Di sini akan terasa lebih
adem dan ada angina yang berhembus, walau terik matahari masih mengganggu. Tapi,
ya kalau sanggup, tetap berjalan kaki di panasnya bukit pasir juga bisa jadi
pilihan. Bahkan akan sangat terasa moment
gurun pasirnya.
Bukit pasir yang luas. |
Dan, seandainya benar-benar tidak kuat berjalan kaki, minta
tolonglah kepada penduduk lokal di sana. Minta diantar ke lokasi gurun
pasirnya. Karena motor masih bisa lalu lalang di pasir pantai Oetune yang landai
dan padat. Hmmm, sepertinya cocok banget kalau dijadikan lapangan sepak bola.
Pantai yang landai dengan pesisir yang luas dan tektur padat. |
Mencapai lokasi Pantai Oetune sangat mudah. Bahkan untuk
ukuran aku yang pelupa, dijamin tidak akan kesasar. Persawahan terbentang luas
sepanjang jalan menuju lokasi Oetune. Hanya saja bulan ini sudah melewati musim
panen, sehingga terlihat gersang. Kalau mau beli oleh-oleh, pulang ke Kupang
bisa mampir di Pasar Oesao atau beli kue cucur dan jagung pulut di sepanjang
jalanan Oesao.
Map : check di sini.
Catatan
kecil :
* Untuk sewa
kendaraan (mobil) bisa di sewa di Kota Kupang dengan biaya sewa kira-kira RP.500.000,-
untuk sewa ke luar kota, dan Rp.300.000,- untuk wilayah Kota Kupang per
harinya.
* Gunakan
sandal yang agak tebal (intinya jangan menggunakan sandal yang tipis) atau
lebih baik menggunakan sepatu karena kondisi pasir sangat panas.
* Bawa bekal
dari rumah, karena hanya dijual Kelapa Muda Rp.5.000,- dan buah Siwalan Rp.2.000,-
* Jangan
berteduh di bawah pohon kelapa atau lontar (atau sejenisnya) karena memungkinkan
kejatuhan daun/buah yang sudah kering
* Untuk toilet
hanya bayar Rp.2000,- dan itupun adalah upah untuk bapa-bapa di sana yang akan
menimba air untuk digunakan di toilet.
* Ingat bawa
topi, kaca mata dan masker. Sebaiknya gunakan sunblock juga.
* Ingat bawa
air mineral selama berjalan kaki menuju lokasi bukit pasir.
* Ingat bawa
tisu basah
* Parkir cukup
luas
* Sinyal
internet masih terjangkau
* Ingat bawa
kamera
* Banyak
kios-kios yang menjual bensin eceran
* Jangan buang
sampah sembarangan, karena sudah tersedia bak-bak penampungan sampah
* Objek wisata
yang dekat dengan Pantai Oetune : Taman Wisata Camplong, Air Terjun Oesusu dan
Pantai Kolbano.
“The world is a book and those who do not travel read only one page.” – St. Augustine
1 komentar:
Keren ini mah >.<
Posting Komentar